Belajar dari kesalahan merupakan pendidikan terbaik yang bisa kita pertahankan. Tak bisa dipungkiri, ternyata banyak kesalahan atau kegagalan yang mungkin kita sesali pada tahun 2016 ini yang – serasa – sudah terlambat untuk memparbaikinya. Namun, bukankah sebaiknya kita menginstropeksi diri dari pada menyesali hal-hal yang telah berlalu. Alangkah baiknya kita menyosong ke masa depan dengan melihat ke belakang – melihat hal yang telah kita lewatkan tak sempat kita kerjakan pada tahun. Jadi, apa yang perlu ditanamkan pada diri kita untuk persiapan menuju tahun 2017. Apa yang perlu kita ubah atau perbaiki pada tahun 2017 mendatang. Secara umum, kita bisa berpagang pada 3 hal berikut – hal yang semua kita masih perlu memperbaikinya.
Uang
Terdengar sangat materialistik ketika uang menjadi hal petama yang patut di perbaiki. Tapi, benda inilah yang membuat kita tetap hidup dan menghidupi orang lain. Pada tahun 2017 mendatang, tidak sepatutnya kita mecari dan mengumpulkan uang dengan membabi-buta, tapi yang paling penting merupakan bagaimana sikap kita nantinya bisa menggunakannya dengan perencanaan keuangan yang matang. Perencanaan finansial harus di susun rapi – jika perlu, pergilah berkonsultasi masalah keuangan anda pada ahlinya.
Berbicara tentang uang mengingatkan kita akan memberi. Jadikan tahun 2017 sebagai tempat untuk meningkatkan sedekah atau infak. Sebagai muslim kita terbisa dan tau kemana saja harta kita harus di infakkan. Tapi perlu diingat, kawan, keluarga dan diri sendiri merupakan orang pertama yang seharusnya mendapatkan harta infak kita. Di sisi lain, konsep dasar halal – haram itu jangan di lepaskan. Sekarang banyak pekerjaan yang jika di lakukan dengan konsep syar’i tidak mengandung nilai haram. Namun, hidup dalam keraguan itu tidak berguna, luangkan waktu untuk mendalami bagaimana berkerja di era digital ini dan tetap terhindar dari keharaman.
Bagi kita yang belum memiliki pekerjaan tetap atau ingin mencoba pengalaman baru ditempat kerja yang lebih mengupahi kita, saatnya mempersiapkan diri dengan menulis bakat dan kemampuan yang kita miliki untuk menyonsong 2017 dengan persiapan yang matang. Memahami diri sendiri (self-Knowledge) sangat penting di dunia perkerjaan dimana banyak orang hanya memperkerjakan individu yang mengenal kelebihan dirinya. Mulailah dengan membuat mind-mapping tentang kemampuan dan keahlian kita – tentang siapa kita. Jabarkan apa saja yang terlintas di kepala tanpa banyak kalkulasi, biarkan kertas penuh dengan coretan yang menggambakan identitas kita. Kemudian, tanyakan pada diri sendiri setiap poin yang telah dituliskan, apakah poin tersebut bisa digunaka di dunia perkerjaan atau tidak. Silakan mengeliminasi poin yang tidak relevan dengan perkerjaan (menghasilkan uang), sehingga tersisa beberapa poin yang – kamu banget – bisa dijadikan pondasi untuk kerangka surat lamaran kerja.
Komunikasi
Nampaknya ini hal sepele, namun banyak diantara kita yang hanya bisa berbicara dengan mengekspresikan gagasan – gagasan cemerlang tapi tidak sepenuhnya mampu berkomunikasi. Sering kita melihat orang – terkadang diri kita sendiri – bermasalah dengan pasangannya. Secara sederahana, pasangan anda mengekspresikan dirinya dengan marah – marah karena harapan dan ekspektasinya tidak tercapai atau tidak didengarkan. Sebab orang marah karena ingin didengar, orang ngambek itu karena tidak sanggup lagi berbicara dan ia pun, dalam hatinya, ingin didengarkan. (renungkan ketika anda marah atau sedang ngambek, apa yang anda lakukan?). Jadi, pada tahun 2017 ini, mari berkomunikasi dengan mendengarkan terlebih dahulu. Akan sangat indah jika anda dan pasangan anda akur, saling mendengarkan, menyelesaikan masalah bersama-sama.
Selain di lingkungan keluarga, kita perlu mengembangkan skill komunikasi kita lebih luas lagi. Jangan lewatkan, tahun 2017 mendatang, menegur orang – orang yang anda jumpai. Sebenarnya kita sudah terbiasa dengan hal ini, kita orang timur sangat mudah menyapa siapa saja yang berpapasan dengan kita – bisa dengan memberi salam atau hanya sekedar senyum saja. Tahun 2017 nanti, kita menjocaba agar hubungan bos dengan kariawan nya, guru dengan muridnya, orang tua dengan anaknya, bisa bagus dan selalu terpelihara. Namun, semuanya itu haruslah kita sadari bahwa semuanya hanya akan baik jika kita mampu memulainya.
Dengan terus berusaha mengubah dan memperbaiki cara kita berkomunikasi, semoga di tahun 2017 nanti, kita yang belum mendapatkan pasangan hidup bisa mengubah kesendirian dengan mendapatkan pasangan baru. Banyak kita mendengar kabar buruk dari kerabat tentang perceraiannya, ternyata, kegagalan berkomunikasi penyebabnya. Banyak pula kawan atau kerabat kita belum mendapatkan pasangan karena komunikasi yang hanya memadai – hanya mampu ngomong. Betul memang ada orang yang tidak mendapatkan pasngan padahal ia memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik, tetapi komunikasi menjadi modal utama saat menjalin sebuah hubungan.
Memaafkan
Ditengah banyaknya konflik diantara manyarakat kita, kita yang telah mampu berpikir rasional seharusnya menyadari akan manfaat memaafkan. Memang betul sakit rasanya jika orang lain berbuat sewenang-wenang kepada kita. Ketika dengan mudah orang lain – mungkin kawan atau rekan kerja – mengunjing kita dengan rasa tak bersalah, ketika pasangan kita lupa kapan hari ulang tahun kita, ketika karyawan kita membuat kesalahan yang merugikan perusahaan, ketika semua kesalahan yang membuat hati ini menangis atau kecewa, alangkah baiknya kita mampu melihat dari sudut pandang mereka dan bertanya, kenapa mereka melakukan itu? Ini merupakan langkah orang bijak dalam menghadapi dunia yang penuh kegilaan ini. Kita perlu menghadapi kesalahan orang yang menjengkelkan itu dengan mencoba melihat dari sisi mereka. Mungkin gunjingan itu ada karena irinya mereka akan keberhasilan kita, bukankah itu hal yang membanggakan? mungkin kelupaan pasangan kita tentang kado ulang tahun yang kita tunggu karena kesibukan dia dalam mengatur kebutuhan rumah tangga kita ketika ia mendapatkan banyak tugas di kantornya, bukankah ini merupakan hal yang perlu dipertahankan? Semuanya ternyata tidak seperti yang kita duga ketika kita mampu melihat dari sudut pandang mereka. Pada tahun 2017 ini, sudah saat nya kita memaafkan orang lain dengan memahami permasalahan – walaupun itu menyakitkan
Live
Kita memang sedang hidup, namun banyak diantara kita yang tidak menikmati hidup ini. Menikmati hidup bukan sikap materialisme yang hanya berpikir untuk hidup ini saja. Kita, terkadang, tidak menikmati hidup karena perasaan gelisah akan masa depan, gelisah terhadap orang di sekeliling kita, atau gelisah akan hal yang hanya anda sendiri tau dan dapat menjelaskannya. Kegelisahan bukan hal yang perlu di takuti ataupun di hindari, gelisah merupakan emosi yang sama seperti kasih sayang, gemberi, sedih, kecewa dan lain sebagainya. Jadi, bagaimana cara kita menikmati kehidupan ini pada tahun 2017 mendatang? Ada tiga hal yang, bagi semua orang, bisa melakukannya.
- Hobi
Cecerkan sebagian uang untuk hobi yang mampu membuat kita menikmati hidup ini. Semua orang – pasti – mempunyai hobi. Jika musik bisa membuat anda relaks, belilah alat musik yang sangat ingin anda pelajarinya, kalau perlu, bayarlah orang untuk mengajari anda bermain musik. Jika anda suka olahraga yang menguji adrenalin, air softgun bisa untuk menghabiskan waktu akhir pekan anda. Ajak lah anak anda untuk menemani anda. Ini menjadi sangat baik bagi si anak untuk mengetahui bakat dan minat nya. Banyak anak yang tidak tau apa hobinya karena dari kecil diajarkan bahwa hobi (menghabiskan uang) merupakan hal yang sia-sia dan tidak memberi manfaat. Pada tahun 2017 ini, seberapapun penghasilan anda, sisakan sedikit untuk menghidupkan kembali hobi dan minat anda yang selama ini terkubur dalam yang tak seorang pun tau, anda itu bisa apa?
- Membantu Sesama
Tidak perlu berpikir mahal atau susah payah untuk membantu sesama. Hal sekecil apapun, disaat hal itu memberi manfaat dan menyelesaikan masalah orang lain bisa membuat kita menikmati hidup. Kita bisa membantu sesama dengan menyekolahkan anak tetangga yang kekurangan, membantu dengan tenaga saat kawan atau kerabat berpindah rumah, kita bisa membantu sesama hanya dengan meluangkan waktu mendengarkan curhatan orang saat ia sedang kesulitan dengan masalah pribadinya. Tahun 2017 nanti, kita tidak bisa berpatokan tentang konsep membatu sesama yang seperti dulu. Sekarang, hal sesepele apapun jika ia menyelesaikan masalah orang lain, kita telah membantu sesama, dan yang paling penting, kita bisa menikmati hidup ini. Rasa bangga saat kita mampu membantu timbul, namun perlu di ingat, semua akan sia – sia ketika bantuan yang kita berikan diiringi dengan rasa pamrih atau ria.
- Liburan
Liburan tidak seharusnya hanya ada pada pergantian semester ketika anak-anak sekolah tidak disibukkan dengan pekerjaan rumahnya, atau di bulan ramadhan dimana semua anggota keluarga mudik ke kampung halaman, liburan seharunya seminggu sekali. Sekali lagi, liburan tidak perlu menghabiskan dana banyak, liburan tidak hanya dengan membooking hotel atau mempersiapkan passport keluar negeri. Liburan bisa dengan pergi ke pantai terdekat dengan keluarga, cukup dengan memesan paket KFC dan makan siang di dekat pantai. atau liburan hanya dengan mengitari kota, kita sekeluarga hanya duduk sambil ngoceh di dalam mobil sepanjang jalan. pada tahun 2017 nanti, kita harus bisa melihat hal – hal kecil yang bisa mengeratkan hubungan kekeluargaan. Hal kecil ini tidak bisa diremehkan, hal kecil ini lah yang, mungkin pada semua orang, paling diingat. Walau pun ia kecil nampaknya, tapi ia memberi makna yang besar.
Hidup ini hanya sesaat, jika sibuk mencari unag untuk persiapan pendidikan anak tapi tidak ada waktu dengan anak dan keluarga, untuk apa? Jika asik menyalahkan orang akan kebodohan dia dalam bersikap, apa beda kita dengan orang yang kita nilai salah itu? Jika hidup hanya menarik nafas, apa gunanya? Perubahan perlu kita rencanakan, perlahan tapi pasti. Apapun tambahan perubahan kita untuk tahun 2017 nanti haruslah hal-hal positif.