Kamu Masih Berpikir Daging Babi Itu Haram?

Manusia penuh dengan rasa ingin tahu. Ingin tahu akan hal-hal yang tidak di mengerti. Kamu pasti pernah mencari info lengkap cowo/cewe yang yang kamu suka. Lihat di facebook si doi atau tanya pada kawan mu yang kenal si doi. Rasa penasaran ini yang membuat kamu ingin tahu akan hal-hal baru. Rasa penasaran dan ingin tahu akan hal baru yang tidak dimengerti ini ada pada setiap pribadi manusia di seluruh dunia. Bukan Cuma kamu, bukan Cuma saya tapi semuanya.

BABI 3150zk7sglaan06b8is2yy

Selama bertahun-tahun semenjak Al-Qur’an pertama kali diturunkan, muslim di seluruh dunia mempertanyakan dan ingin tahu isi dari kalam tuhan tersebut. Karena betul Al-Qur’an itu hal baru dan pesan yang terkandung di dalamnya ada yang tidak di pahami.

Sehingga muslim mulai berspekulasi dengan memberikan makna terhadap suatu ayat berdasarkan ilmu yang telah dikuasai. Terkadang, jawab dari hasil spekulasi seorang muslim itu benar adanya. Namun, jawaban itu tidak universal, pemikiran manusia selalu terbelenggu dengan waktu, budaya dan letak geografisnya.

Dahulu, muslim berspekulasi bahwa daging babi haram karena sifat babi yang kotor. Peternakan babi yang dilihat pada waktu itu begitu kotor dan tidak layak di huni makhluk apapun sehingga babi yang ada dalam pekarangan memakan kotorannya sendiri. Waktu silih berganti dan teknologi semakin canggih. Perkarangan babi sudah lebih baik. Tidak lagi menjijikkan seperti sebelumnya, semua sudah higienis dengan label layak saji dari petugas kesehatan setempat. Apakah dengan teknologi daging babi berubah dari haram menjadi tidak haram? Tentu tidak, daging babi tidak berubah menjadi halal karena muslim mulai berspekulasi lagi.

Para ilmuwan menemukan cacing pita yang terdapat di seluruh bagian dari daging babi. Cacing pita ini berdampak buru bagi kesehatan manusia, sehingga babi tetap haram namun dengan alasan yang berbeda. Waktu silih berganti dan teknologi semakin canggih. Dikabarkan perusahaan teknologi Jepang telah berhasil membuat alat canggih untuk menyetrilkan cacing pita yang ada dalam daging babi dan daging binatang lainya. Sekali lagi saya tanyakan, Apakah dengan teknologi daging babi berubah dari haram menjadi tidak haram? Tentu tidak, daging babi tidak berubah menjadi halal karena muslim akan berspekulasi kembali.

Mungkin ke depan, akan ada permasalahan yang lebih rumit yang ada dalam daging babi sehingga muslim akan beralasan dengan itu untuk mengharamkan daging babi. Setiap muslim tahu bahwa daging babi haram karena tertulis dalam Al-Qur’an. Yang tidak di ketahuinya adalah alasan mengapa hal tersebut di haramkan. Sehingga membuat muslim mengait-ngaitkan fakta untuk mendukung spekulasinya. Perlu diingat, yang memutuskan fatwa akan sesuatu permasalahan itu bukan orang biasa. Seorang mufti itu lebih baik dari saya dan kamu. Jadi, semua spekulasi yang datang dari mufti-mufti ini tidak lah salah untuk diikuti.

Leave a Comment